Kegiatan KKN ini merupakan bagian dari program KKN Kebangsaan yang melibatkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia, bertujuan untuk membangun semangat kolaborasi antar mahasiswa lintas daerah serta memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Tim mahasiswa dari KKN Kebangsaan mengidentifikasi bahwa potensi alam dan budaya di kawasan Botolempangan, khususnya di sekitar area Istana Karst yang masih masuk dalam gugusan kawasan Geopark Maros-Pangkep, sangat layak untuk dipromosikan ke tingkat nasional maupun internasional. Namun, selama ini potensi tersebut belum maksimal dikenalkan melalui media digital.
Langkah strategis yang dilakukan tim KKN Kebangsaan antara lain :
- Membuat akun profil destinasi Istana Karst Botolempangan di Traveloka Xperience
- Menyusun narasi destinasi wisata yang informatif dan menarik
- Melakukan pemotretan dan pembuatan video promosi profesional
- Melatih pengelola desa wisata dalam manajemen reservasi digital
- Menyediakan informasi harga paket, rute, dan fasilitas yang bisa diakses calon wisatawan secara real time.
Kepala Desa Botolempangan, Andi Faisal, menyambut baik inisiatif ini. Ia menyatakan bahwa keterlibatan mahasiswa tidak hanya membantu promosi desa, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya transformasi digital dalam sektor pariwisata.
“Kami sangat bersyukur dengan kehadiran para mahasiswa KKN, mereka membawa semangat dan ide-ide baru, terutama dalam pemanfaatan platform digital seperti Traveloka. hal ini menjadi peluang besar bagi kami untuk menjangkau wisatawan lebih luas,” ujarnya.
Dengan adanya upaya digitalisasi ini, diharapkan Desa Botolempangan tidak hanya menjadi tujuan wisata lokal, tetapi juga bisa bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional. Terlebih, kawasan Istana Karst termasuk dalam warisan geologi dunia yang memiliki daya tarik luar biasa.
Program ini juga didukung oleh pemerintah daerah Kabupaten Maros yang tengah gencar mengembangkan sektor pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi baru pasca pandemi. Digitalisasi branding yang dilakukan oleh mahasiswa KKN ini menjadi salah satu contoh sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam membangun desa wisata berbasis teknologi dan budaya lokal.
Penulis : Alvaril Prayogi
Editor : Hanifah Salsabila