Maros, 19 Juli 2025 | Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan 2025 menunjukkan dedikasinya dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang inovatif dan bermakna. Salah satu aksi nyata tersebut terlihat dalam kegiatan edukatif yang diselenggarakan di SMP PGRI 07 Maros, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan 2025 dengan tema "Aksi Kebangsaan untuk Indonesia Maju". Program ini dimulai dengan sosialisasi mengenai pentingnya pelestarian wisata budaya warisan dunia. Peserta KKN Kebangsaan mengajak para pelajar untuk mengenali kekayaan budaya Indonesia dan memahami warisan leluhur sebagai bagian dari jati diri bangsa.
Setelah sesi
sosialisasi, mahasiswa KKN melanjutkan kegiatan dengan mengajarkan konsep dasar
Programming of Logic kepada siswa-siswi kelas VII, VIII, dan IX. Menariknya, metode yang digunakan bukanlah ceramah atau teori yang kaku, melainkan pendekatan pembelajaran melalui permainan yang menyenangkan.
Melalui berbagai permainan seperti coding puzzle, serta simulasi urutan perintah algoritma. Para siswa diajak untuk berpikir secara sistematis dan logis. Tujuan utama kegiatan ini bukan hanya memperkenalkan dunia teknologi informasi, tetapi juga melatih pola pikir kritis dan kreatif siswa sejak usia dini.
“Anak-anak
sekarang sangat dekat dengan teknologi, tapi tidak semua tahu cara kerjanya.
Dengan belajar logika pemrograman sejak dini, mereka bisa lebih memahami
teknologi dan bahkan menciptakannya,” ungkap Nazilatul Azza, mahasiswa
Teknologi Informasi dari Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama
Pekalongan.
Para guru dan siswa SMP PGRI 07 Maros menyambut baik pendekatan pembelajaran ini. Kegiatan tersebut dinilai berhasil membuka wawasan baru bagi para siswa tentang pentingnya memahami teknologi dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.
"Cara belajarnya berbeda dan tidak membosankan. Tadi sangat seru ketika bermain perintah logika, ternyata seperti bermain game tetapi sambil berpikir." Kata salah seorang siswa kelas VIII yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Melalui perpaduan antara edukasi budaya dan teknologi, para mahasiswa KKN Kebangsaan 2025 berupaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kecakapan abad ke-21 dalam satu rangkaian program yang terintegrasi. Hal ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya dan penguasaan teknologi bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan dapat menjadi dua pilar penting dalam membangun generasi muda Indonesia yang tangguh, inovatif, dan mencintai tanah air.
Penulis : Nazilatul Azza
Editor : Hanifah Salsabila