BEM ITSNU Pekalongan Gelar "Akademik Demokrasi" untuk Menyadarkan Mahasiswa tentang Politik dan Demokrasi

MADDA JURNALISTIK | Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pekalongan kembali mengadakan kegiatan inspiratif bagi mahasiswa melalui program "Akademik Demokrasi" (AKSI). Acara ini berlangsung pada tanggal 22-23 Februari 2025 di Gedung Balai Desa Desa Randusari, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan.

Kegiatan ini mengangkat tema "Mahasiswa sebagai Agen Kontrol Sosial dalam Rekonstruksi Demokrasi yang Inklusif", yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa mengenai peran mereka dalam politik dan demokrasi saat ini. Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal kebijakan pemerintah, menegakkan nilai-nilai demokrasi, serta menjadi suara bagi masyarakat yang membutuhkan keadilan.

Di era modern, tantangan terhadap demokrasi semakin kompleks. Munculnya berbagai isu seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, hingga kurangnya partisipasi masyarakat dalam proses politik menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki pemahaman yang kuat mengenai sistem demokrasi, sehingga dapat berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat. Melalui acara AKSI, mahasiswa akan dibekali wawasan dari berbagai perspektif, baik dari sisi akademik, sejarah, hingga pengalaman praktis dalam dunia politik. Mereka akan diajak untuk memahami bagaimana demokrasi dapat diperkuat melalui keterlibatan aktif, advokasi kebijakan, serta pemberdayaan masyarakat dalam kehidupan demokratis.

Untuk memperkaya diskusi dalam acara ini, BEM ITSNU Pekalongan menghadirkan tiga narasumber yang memiliki latar belakang kuat dalam dunia akademik, sejarah, dan politik. Pemateri pertama yakni  Muhammad Rizqi Iskandar, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, memberikan perspektif mengenai Partisipasi Politik Pemuda dan Demokrasi Era Digital. Dilanjutkan pemateri kedua yaitu Bapak Ribut Achawandi, S.S., M.Hum, seorang sejarawan dan budayawan, membahas bagaimana sejarah gerakan pemuda Indonesia. Sementara itu, materi terakhir disampaikan oleh Muhammad Ikhsanurrizqi, selaku Ketua BEM PTNU Jawa Tengah, berbagi wawasan mengenai Student Goverment dan Strategi Pengembangan Ormawa.

Dengan adanya "Akademik Demokrasi", diharapkan mahasiswa dapat semakin memahami pentingnya demokrasi dan peran mereka dalam menjaga serta memperjuangkannya. Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang melibatkan semua pihak, dan mahasiswa memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa demokrasi tetap berjalan dengan baik dan membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.


Penulis    : Retno
Editor      : Hanifah

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama