Peran Santri Pekalongan Dalam Mewujudkan Kedaulatan Dan
Inovasi Digital
Pada tanggal 22 Oktober 2025, gema Hari Santri Nasional
diadakan di stadion Widya Manggala Krida, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten
Pekalongan. Pekalongan merupakan Kota yang kaya akan tradisi pesantren dan
warisan religius. Seiring dengan tema nasional “ Mengawal Indonesia Merdeka
Menuju Peradaban Dunia ” para santri di Pekalongan menunjukkan komitmen mereka
melalui dua pilar utama “Pesantren Hijau Dan Penguasaan Teknologi”. Perayaan
kali ini menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa santri masa kini tidak hanya
menguasai ilmu agama akan tetapi juga memiliki kesadaran lingkungan dan
kemampuan digital yang mumpuni.
Di tengah isu perubahan iklim, pesantren-pesantren di
Pekalongan mengambil peran aktif dalam gerakan “Pesantren Hijau”. Inisiatif ini
tidak hanya sebatas penanaman pohon atau kebersihan lingkungan, tetapi juga
mencakup pengelolaan sampah terpadu, penggunaan energi terbarukan, dan
pendidikan ekologi kepada para santri. Ada beberapa pondok pesantren yang telah
menerapkan pesantren hijau yaitu :
- Pondok Pesantren AL- Qutub ( Wonopringgo ) yang menjadi tuan rumah penelitian “ Pesantren Hijau “. Kegiatan ini diselenggarakan oleh PCNU kabupaten Pekalongan pada Oktober 2025.
- pondok
pesantren Baitul Muqoddas ( Kedungwuni ) menjadi piloting project ( proyek percontohan
) untuk program ” pesantren hijau “ dimana LPBI NU Pekalongan pernah mengadakan
penelitian pembuatan pupuk organik.
Adapun beberapa
pesantren telah memulai program daur ulang limbah plastik. Hal ini membuktikan
bahwa pesantren dapat menjadi pusat inovasi ramah lingkungan. Ada beberapa
pondok pesantren yang telah mendapat pelatihan, edukasi, dan sosialisasi
tentang daur ulang limpah plastik dan pengelolaan limbah sampah yaitu pondok
pesantren Yawapi Asy-Syaban ( Bojong ) membuat kerajinan dari limbah plastik
menjadi buget bunga, dan Pondok pesantren Al Mansur ( lumeneng, Paninggaran)
yang pernah mendapat edukasi dan sosialisasi tentang pengelolaan sampah serta daur
ulang dari mahasiswa KKN UIN.
Santri Berteknologi Menguasai Dunia Digital
Sejalan dengan
visi Indonesia menuju era digital, para santri di Pekalongan menunjukkan
keahliannya dalam bidang teknologi. Berbagai kegiatan seperti pelatihan coding
, lomba robotik, dan seminar teknologi diselenggarakan untuk membekali mereka
dengan keterampilan digital yang relevan. Banyak santri telah menciptakan
aplikasi atau platfrom digital yang bermanfaat mulai dari aplikasi pembelajaran
agama, e-commerce produk pesantren, hingga konten dakwah digital. Inovasi ini
membuktikan bahwa santri dapat menjadi agen perubahan di era digital
menggunakan teknologi sebagai sarana untuk menyebarkan nilai nilai kebaikan dan
memajukan masyarakat.
Sinergi Tradisi Dan Modernitas
Perayaan hari santri
di Pekalongan tidak hanya tentang teknologi dan lingkungan. Tetapi juga tentang
memperkuat akar tradisi. Berbagai acara seperti kirab santri ,shalawat bersama,
dan pengajian akbar tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan .
Sinergi antara tradisi yang dijunjung tinggi dan modernitas yang di peluk erat
Inilah yang membuat santri Pekalongan menjadi contoh nyata bagaimana santri
dapat beradaptasi dan berkembang tanpa kehilangan identitasnya. Mereka adalah
penjaga tradisi yang juga berani melangkah maju membawa nama baik pesantren dan
agama di kancah global.
Hari santri 2025 di Pekalongan menjadi bukti nyata bahwa santri adalah aset bangsa yang tak ternilai. Dengan gerakan pesantren hijau dan penguasaan teknologi ,mereka siap mengawal Indonesia menuju peradaban dunia. Langkah-langkah konkret yang telah mereka ambil mulai dari menjaga lingkungan hingga berinovasi dengan teknologi menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. Di tengah tantangan global, santri Pekalongan menunjukkan bahwa dengan memadukan spiritual, kesadaran lingkungan, dan kecakapan digital, mereka dapat berkontribusi besar untuk kemajuan bangsa dan dunia.
Penulis : Anggraeni Farikhatul Hidayah.
Editor : Nadia Fitriani.
Kotributor : Jessika Artamevira.