Gaya dan Evolusi


Di bawah pohon yang rindang, Jubaedah dan Paijo terlihat sibuk berkutat dengan buku masing-masing. Jubaedah begitu tenang dan tampak menikmati dunia aksaranya berupa novel sambil sesekali membenarkan kacamata yang bertengger di hidungnya.

Paijo, laki-laki itu membaca sebuah buku dengan judul Fisika di bagian sampulnya. Katanya, ia sempat menjadi muridnya Om Albert Einstein selama sedetik tadi malam. Oleh karena itu, Paijo mendapat sebuah ilham untuk membuka buku yang penuh logika dan angka itu pagi ini walaupun otaknya sukar untuk diajak kompromi.

Tenang dan damai, itulah suasana yang tercipta. Namun, Paijo mulai merusaknya karena laki-laki itu mulai angkat suara. "Dah, ternyata usaha gua selama ini nggak ternilai, ya di mata Fisika," keluh Paijo sambil menutup halaman buku di tangannya. 

"Usaha lu yang mana, Jo?" sahut Jubaedah tanpa mengalihkan atensinya.

"Usaha gua buat dapetin Juminten." Jubaedah langsung mengangkat wajah tatkala mendengar kalimat itu terlontar dari mulut Paijo. "Udah bermacam-macam gaya gua coba buat deketin dia. Tapi apa, hati Juminten sama sekali nggak bergerak buat gua."

sumber : freepik
Jubaedah terkekeh. Perempuan itu mencoba untuk mencari keterkaitan curhatan Paijo dengan ilmu Fisika. Akhirnya, Jubaedah pun mendapat sebuah deduksi. Dalam ilmu Fisika, usaha dirumuskan dengan hasil perkalian antara gaya dengan perpindahan. Jika benda yang diberi gaya tidak mengalami perubahan atau tetap diam, maka usaha dikatakan nol.

“Waduh! Kasihan juga lu, Jo! Yang sabar, ya, Jo. Mungkin perjalanan cinta lu ama Juminten harus lewati proses evolusi dulu."

"Yaah .... lama, dong!"

"Ya gitu." Jubaedah pun melanjutkan kegiatannya membaca buku.

"Eh, Dah! Gimana kabar lo ama si Wakidi?" tanya Paijo iseng.

Jubaedah terkesiap mendengar nama tersebuat. "Plis, deh! lu jangan sebut-sebut nama dia, Jo! Denger namanya aja gua udah dongkol."

Paijo mencibir. "Eh, Dah! Lu tau nggak evolusi apa yang paling mengerikan?"

"Emboh!" balas Jubaedah tak acuh.

"Mau tau nggak?" Paijo gencar untuk memancing rasa penasaran Jubaedah.

Jubaedah mengangkat pandang dari buku di pangkuan karena mulai penasaran dengan jawabannya. "Apa coba?"

 "Evolusi rasa, Dah. Dari benci jadi cinta atau sebaliknya," ujar Paijo dengan muka tengilnya. Kedua mata Jubaedah melebar dengan air muka kaget yang kentara.

"Jadi, siap-siap aja lu bakal alami evolusi itu sama si Wakidi." Paijo terbahak-bahak karena berhasil mengerjai si Jubaedah.

 


Penulis dan Editor : Nur HS

Kontributor            : Umar, Ririn

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama