PILIH KASIH


Di suatu pagi yang cerah, matahari memunculkan dirinya dengan memberikan semangat baru dan kehangatan di pagi hari. Burung-burung berkicau seolah sedang menyanyikan lagu untuk alam. Terdapat sepasang kakak beradik yang sedang mengerjakan kesibukannya masing-masing. Sang adik memiliki rambut panjang, sifatnya cuek, jutek, dan sinis. Walaupun memiliki kepribadian dingin dan cuek, gadis ini memiliki hati yang lembut dan selalu tersenyum serta menyapa jika bertemu dengan orang-orang. Sebut saja gadis itu Zilla Petronilla Richmond atau biasa di panggil Zilla, sedangkan kakak laki-lakinya mempunyai sifat humoris, jahil, elegant, dan suka cari perhatian para gadis. Sebut saja namanya Sebastian Naufal Richmond atau biasa dipanggil bastian. Jika ditanya di mana orang tua mereka, orang tua mereka seringkali meninggalkan mereka berdua di rumah. Namun, hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka berdua tinggal di rumah dan menghabiskan waktu dengan hobi masing-masing. Saat ini, gadis itu sedang duduk di tepi kasur sembari menatap jendela di kamarnya sambil menulis diiringi musik yang diputar oleh gadis itu.  

Sumber : Bing
Zilla melanjutkan kegiatan menulisnya sembari bernyanyi lirih, gadis itu sedang dalam mood senang. Akan tetapi, tiba-tiba kakak laki-laki Zilla masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Seketika raut wajah Zilla berubah menjadi kesal seraya matanya menatap kakak laki-lakinya sinis lalu berkata, “Udah berapa kali gua bilang kalo mau ke kamar gua ketuk pintu dulu! Buat mood gua jelek aja lo,” ujar zilla kesal.

Lalu zilla bertanya kepada kakak laki-lakinya, “Oh iya by the way, ada perlu apa lo ke kamar gua?”

Bastian tertawa renyah sembari menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal dan menjawab pertanyaan sang adik, “Gua gabut, Dek. Gimana kalo kita jalan – jalan ke taman? Bosen juga tiap hari di tinggal di rumah kayak gini.” 

Si gadis menganggukkan kepalanya dan menjawab, “Boleh, gua juga bosen di kamar mulu. Sekalian beli cemilan buat persediaan di rumah.”

Setelah mendengarkan jawaban dari sang adik, ia pun menjawab, “Ya udah, gih, siap-siap. Gua juga mau siap-siap.” Setelah percakapan tadi, kini Zilla dan Bastian bersiap-siap untuk pergi ke taman.

Kini Bastian sudah berada di halaman rumah mereka dengan tangannya yang memegang kunci motor dan disusul oleh sang adik yang baru saja selesai bersiap dan menuju ke halaman rumah. Dan akhirnya mereka segera pergi ke taman tersebut. Sesampainya di taman, mereka membeli jajan terlebih dahulu lalu duduk di kursi taman tersebut sembari bercerita dan mengeluarkan semua yang mereka rasakan selama ini.

Sumber : Bing
Selama kurang lebih lima menit hening, akhirnya Zilla mencoba membuka obrolan dengan sebuah pertanyaan. “Bang, lo kadang kangen kagak sama Mama Papa? Dan kumpul bareng lagi kayak dulu?” tanya si zilla.

Lalu bastian pun menjawab, “Ya pastinya kangen, Dek. Ga ada anak yang ga rindu sama moment kebersamaan keluarganya. Kita mungkin seringkali ditinggal sama orang tua kita, Dek, tapi Mama Papa sempetin waktu libur mereka untuk kita dan sering ajak jalan-jalan kita.”

Lalu zilla pun bertanya kembali kepada abangnya, “Bang, kenapa, ya, gua ngerasa Mama Papa lebih sayang lo daripada gua?”

Bastian terdiam lalu kemudian tersenyum sembari mengusap lembut rambut sang adik dan berkata, “Dek, mereka sayang juga sama lo. Mama Papa ga cuma sayang sama gua. Mereka cuma bingung gimana mengutarakan rasa sayang mereka ke lo.”

Zilla pun mendengarkan penjelasan dari sang abang sembari memakan es krimnya, lalu tersenyum menatap abangnya berkata kepada abangnya, “Bang, makasih, ya, udah jadi pendengar buat gua. Gua gatau mesti gimana lagi kalo ga ada lo dan gamau ada yang dengerin cerita random gua tiap hari. Bang, jangan tinggalin gua, ya? Tolong hidup lebih lama dan terus bareng bareng sama gua, ya? Gua sayang sama lo.”

Bastian pun terharu mendengar perkataan sang adik lalu memeluknya. “Dek, makasih, ya, karena udah sayang sama gua dan ga benci sama gua. Gua juga sayang sama lo. Yaah … walaupun lo ngeselin parah tapi gapapa,” ujarnya. Hari sudah semakin sore mereka pun menyudahi pelukannya dan pulang ke rumahnya. Dan setiap malam sebelum tidur zilla selalu meminta ditemani tidur pada abangnya. 


Bersambung...



Penulis        : Ningyas

Editor          : Nur HS

Kontributor : Ririn Yuli Yani, Putri CahyaningTyas


2 Komentar

Lebih baru Lebih lama