Gedung Baru : Prioritas Atau Kebutuhan?

MADDA MEDIA – Kebijakan kampus untuk membangun gedung C sebagai gedung baru mendapat banyak respon yang beragam dari mahasiswa, banyak yang mengapresiasi namun ada juga yang merespon negatif.

Akhir tahun kemarin kampus ITSNU Pekalongan memulai pembangunan gedung barunya setelah merger dengan Politeknik Pusmanu Pekalongan. gedung itu terletak dibelakang gedung A dan B yang sebelumnya merupakan tempat parkir belakang mahasiswa dan kantin kampus. 

Namun, disela-sela pembangunan gedung C berlangsung, beredar kabar akan dibangun kembali gedung baru didaerah lain, hal ini memicu pertanyaan dari mahasiswa apakah ini prioritas atau kebutuhan?, Mengingat dalam perjalanannya kampus masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi.

Terkait hal tersebut, Wakil rektor 1 Bidang Kemahasiswaan ITSNU Pekalongan, Bapak Ali Imron, menilai kebijakan itu merupakan kebijakan jangka panjang yang harus segera dilakukan melihat semakin bertambahnya mahasiswa pelayanan akademik pun harus ditingkatkan.

”Pelayanan akademik mahasiswa menjadi suatu perhatian, disamping alasan lain yang menjadi pertimbangan,” Jelas Pak Ali dalam wawancara bersama LPM Madda.

Fungsi dari Gedung Baru yang Sedang Dibangun

Lebih jauh, Pak Ali menjelaskan dibangunnya gedung C sebagai gedung baru bukan tanpa alasan yang mendasar, bertambahnya mahasiswa menjadi 7 prodi, yang terdiri dari 2 fakultas yakni saintek (akademik) dan dekabita (vokasi) membuat institut memiliki perhatian lebih dalam pengembangan kompetensi dan keterampilan seperti lab praktik/laboratorium yang sesuai dengan kebutuhan 'pasar' yang dalam hal ini adalah pengguna yang bekerja disitu. 

Pelayanan akademik dan administrasi mahasiswa menjadi fokus utama, seperti yang sering terjadi pelayanan di gedung A misalnya saat semester, pengumpulan lpj dan sebagainya rasanya kondisinya kurang representatif. Maka dari itu gedung baru diharapkan bisa menunjang pelayanan administrasi agar nyaman dan mahasiswa terlayani dengan baik.

Memang kalau melihat antrian menumpuk, ruangan yang sempit dan pelayanan yang belibet menjadi pemandangan ‘yang indah’ ya selama masa-masa itu, kamu merasakan juga?

“Rencana memang ada 3 lantai, tapi target 1 lantai dulu kalau ndak akhir juni, sebelum tahun akademik sudah selesai dengan skala prioritas untuk pemenuhan lab khususnya industri, kriya batik dan juga pelayanan akademik,” Tambah Pak Ali.

Beliau juga menerangkan nantinya saat sudah selesai 3 lantai dapat difungsikan pula sebagai ruang kelas dan ormawa.

Sumber Dana Pembangunan Gedung Baru

Tidak dapat dipungkiri setiap pembangunan infrastruktur akan membutuhkan pendanaan dan perencanaan yang matang untuk menghasilkan suatu bangunan yang dapat dimanfaatkan oleh penggunanya.

Terkait dana pembangunan gedung C yang sedang dibangun, Pak Ali menjelaskan dana yang digunakan berasal dari dana hibah pembangunan dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan, yang diperuntukan untuk meningkatkan kemampuan mahasiwa atau kompetensi laboratorium.

Mengenai isu yang berkembang tentang pembangunan ini akan berpengaruh ke pembiayaan kegiatan lainnya, beliau menegaskan sejak ITSNU berdiri pengupayaan sarpras (sarana dan prasarana) ditempuh melalui berbagai upaya tidak hanya berpatok pada sumbangan mahasiswa saja, namun ada juga dana lain baik dari hibah yang tidak mengikat dari pusat, daerah, maupun donator

“Kalaupun ada kontribusi dari mahasiwa itu sifatnya akan dikembalikan ke mahasiwa seperti kegiatan kemahasiswaan ‘bukan pada pembangunan gedung’, agar mahasiswa berprestasi dan terus berkarya untuk memajukan kampus.” Imbuh Pak Ali.

Patut kita kawal Bersama, semoga pembangunannya lancar tanpa hambatan

Wacana Pembangunan Gedung Lagi

Ditengah sedang dibangunnya gedung C, beredar kabar akan dibangun lagi gedung ITSNU Pekalongan di kesesi atau siwalan. Hal ini mencuat setelah beberapa waktu lalu pihak kampus melakukan survey lahan di Kec. Siwalan.

Hal ini dikonfirmasi oleh Pak Ali, “Memang benar ada beberapa alternatif wacana pembangunan Gedung, di Kesesi ada 2 hektare, sedangkan di Siwalan seluas 3800m²,” Terangnya.

Beliau menambahkan untuk di Kesesi pertimbangan masih sulit untuk dilakukan pembangunan gedung karena berkaitan dengan akses, air, dan lingkungan. untuk saat ini sementara masih untuk kegiatan mahasiswa saja. Sedangkan yang di Siwalan, setelah dilakukan survei ternyata tanahnya lebih rendah dari jalan raya. Kedua wilayah itu saat ini masih digodok untuk menghasilkan keputusan final yang akan disampaikan dalam hasil konferensi cabang PCNU Kab. Pekalongan tanggal 14 Mei 2023. 

Tentu muncul tanda tanya, kenapa ndak dilahan belakang saja, kan masih luas? 

Perlu diketahui bersama untuk lahan belakang seluas 4800m² status kepemilikan tanah itu adalah masih tanah yang disewakan pemkab yang pengelolaannya dikelola oleh kampus, dan untuk pembangunannya hanya diperbolehkan semi permanen saja.

Kontributor : Ganang S.

Photo by : HD

Penulis: Dani Ikhsanul M.

3 Komentar

  1. Alhamdulillah gedung baru semoga menambah produktivitas bagi mahasiswa

    BalasHapus
  2. Mantap kampusku...
    Jaya..

    BalasHapus
  3. Salam Sejahtera kawan kawan...
    ITS NU jaya

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama