MUJUR MEDIA - Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu upaya yang dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan bertanggung jawab untuk mengembangkan sikap kepribadian, pengetahuan dan pengembangan keterampilan mahasiswa.
Salah satu bentuk upaya atau pengembangan tersebut adalah pemberian bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam manajemen organisasi mahasiswa baik intra maupun antarperguruan tinggi yang diberi nama Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM).
Sudah banyak kita ketahui bahwa mahasiswa dikampus sejak dulu sudah dipersiapkan untuk menjadi pelopor perubahan bangsa Indonesia supaya mengarah kepada perubahan yang lebih baik.
Berkaca dari maksud tersebut, LKMM sangat cocok diterapkan sebagai modal awal mahasiswa untuk mencapai tujuan itu. ibarat kita mau pergi ke pulau yang kita inginkan, pasti kita perlu kendaraan untuk memudahkan kita menuju pulau tersebut ketimbang harus berenang yang pasti memiliki risiko lebih besar.
Atas dasar tersebut ITS NU Pekalongan mengadakan LKMM sebagai pengembangan SDM dari pengurus organisasi kemahasiswaan, kegiatan ini diadakan di aula kampus pada hari sabtu-minggu (30-31/oktober-2021).
Dikutip dalam pemaparan panitia dan pemateri bahwa, Latihan keterampilan manajemen mahasiswa merupakan salah satu kegiatan merupakan ajang pengembangan nalar, kreatifitas, minat bakat, keorganisasian mahasiswa dan berkaitan dengan manajemen.
Dilihat dalam pelaksanaan dan tujuan kegiatan ini mungkin LKMM kali ini bisa dikatakan baik, karena dimaksudkan untuk memperbaiki sistematika berorganisasi mahasiswa yang sudah ada agar menjadi lebih baik. Akan tetapi, disisi lain masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan dan koreksi.
LKMM kali ini tidak menyertakan tingkat apa yang dilakukan, seperti kita mendaki ke puncak gunung kita harus mengetahui pos apa saja yang akan dilalui sebelum melakukan pendakian.
Mengacu hal tersebut, sedikit digaris bawahi karena cukup membingungkan mengingat jenjang yang dilalui para peserta kurang jelas, mengenai tingkatan dalam lkmm setidaknya ada 4 tingkat yaitu pra-dasar, dasar, menengah, dan lanjut. Dimana tiap tingkatan mempunyai materi dan pengajaran yang berbeda.-beda disesuaikan peserta yang mengikuti.
Selama dua hari pelaksanaan lkmm di gedung aula ITS NU Pekalongan yang dihadiri oleh pengurus harian ormawa. panitia yang mengkoordinir acara berstatus anggota organisasi kampus yang baru saja dilantik dan belum pernah mengikuti kegiatan lkmm di its nu/ditingkat manapun.
Memang dalam aturan pelaksanaan lkmm tidak tercantum bahwa panitia harus mengikuti lkmm dulu, tapi secara teknis sedikit lucu saat penyelenggara belum pernah mengikuti kegiatan tapi harus memberi arahan kepada peserta.
Hal ini juga terjadi dalam hal pendampingan dan penyelenggaraan yang seharusnya diisi oleh orang yang sudah kompeten dan pernah berkecimpung dibidang manajemen organisasi tetapi malah stack dan ambigu dengan pendampingan oleh anggota organisasi yang seharusnya ikut dalam lkmm tersebut.
Mengenai pencapaian acara juga hanya bersifat penyampaian pada materi yang diisi dengan pembahasan formalitas acara dan belum 'mengena', mengapa demikian? Karena ada beberapa substansi acara yang sebenarnya menjadi momentum penting bagi para pengurus harian organisasi dan internal kampus tetapi malah tidak tersampaikan dalam acara ini.
Adapun dalam teknis acara mungkin lebih cenderung diambisikan pada "percepatan tanpa adanya keterarahan" dalam tingkatan yang sesuai membuat arah dan sistem acara menjadi ’ambang awang' tanpa mengena dan memberi pengetahuan sebenarnya bagi para peserta
Seperti pepatah "pengalaman adalah guru terbaik" , LKMM Ormawa ITS NU Pekalongan ini bisa jadi titik balik bagi kita semua para aktivis kampus bahwa tak ada salahnya belajar dari kesalahan untuk menjadi lebih baik bahkan malah diperintahkan dalam agama Islam.
semoga dari apa yang sudah dilaksanakan ada nasihat hikmah dibaliknya dan tujuan yang diharapkan oleh penyelenggara, pemandu, pemateri dan kita semua bisa tercapai untuk kemajuan ITS NU Pekalongan.
Editor: Dhani
Kontributor: MUIN