Teduh dan Waktu

 


Teduh dalam Waktu

Rintiknya jatuh satu per satu
Menari di atas tanah yang merindu
Langit kelabu nampak merenung sendu
Mendekap sepi yang tak kunjung berlalu

Satu jiwa merenung, ragu akan arah
Satu jiwa lagi mencari keberanian yang patah
Beberapa jiwa lain menunggu teduh setelah rintiknya lelah
Di antara senyap yang enggan berubah

Deras nya memaksa tiap-tiap jiwa untuk menunggu
Sejenak mencari ruang di antara tetesannya yang semu
Namun waktu tak henti memburu
Menggiring langkah agar tak luruh membeku

Di bawah langit bercerita
Menari bebas, lepas segala
Menyulam ulang segala jenis rasa
Terpaut menjadi lebih indah di ujung hamparan nabastala




Qoridzul Yumna, 2025








Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama