MADDA (28/08/2023)
Workshop dipimpin oleh pemateri R. Farzand Abdullatif, S.Si., M.Si., Ph.D dari Universitas Jenderal Soedirman. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tamu undangan dari berbagai instansi, termasuk Bappeda Litbag, Dinas Koperasi UKM dan Naker, Mitra Desa, serta pelaku UMKM.
Kegiatan dimulai dengan diskusi umum yang memberikan kesempatan kepada tamu undangan untuk bertanya mengenai program studi fisika. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah “Lulusan fisika bisa dibutuhkan dalam apa saja?” Pertanyaan tersebut diajukan oleh perwakilan dari Bappeda.
Pak Hakim selaku Kaprodi Fisika menjelaskan bahwa untuk penempatan lulusan fisika elektronika dan instrumentasi mengarah ke Internet of Things (IoT). Di Pemda lulusan fisika bisa ditempatkan di penerapan ahli pertama jobdesk, kalibrasi timbangan. Untuk mengikuti zaman, mahasiswa fisika berhasil menciptakan alat deteksi longsor yang inovatif.
Dalam workshop tersebut, dibahas mengenai potensi prodi fisika untuk mendukung pengembangan UMKM melalui penelitian yang berdampak langsung pada pelaku UMKM.
“pengembangan pembinaan UMKM dengan penelitian yang berdampak membantu pelaku-pelaku UMKM kaitannya dengan prodi fisika agar dapat membantu dengan menyediakan alat-alat atau yang lainnya. Perguruan tinggi harus menyesuaikan dengan perubahan teknologi yang sangat cepat,” terang Dinas Koperasi UKM dan Naker
Pemateri menjelaskan perlu adanya penentuan arah lulusan Prodi Fisika dengan kajian-kajian baru bagi mahasiswa, untuk menciptakan mata kuliah apa yang cocok dengan meninjau lingkungan sekitar dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) yang dibutuhkan. Belakangan ini, terlihat bahwa Prodi Fisika mulai menitikberatkan pada metodologi fisika. Hal ini memberikan peluang bagi ITSNU untuk lebih memfokuskan perhatian pada aspek tersebut.
“ Mudah-mudahan ITSNU terdapat manfaat untuk masyarakat khususnya di Kabupaten Pekalongan. Dosen tidak boleh hanya mengajar, kampus kita harus bisa menciptakan tenaga ahli, mahasiswa dan dosen harus kerja sama. Mahasiswa dengan dosen tidak ada bedanya, dosen dan mahasiswa harus ada kesetaraan.” Jelas Rektor ITSNU Pekalongan.
Penulis dan Editor : Ririn Yuli Yani
Kontrubutor : Umar, Nisful, Nida